KABUPATEN
 CIAMIS - Kampanye simpatik hari ke-5 Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat 
Ahmad Heryawan di Kabupaten Ciamis, pada Selasa (12/2), bertema 
'benah-benah infrastruktur desa'. Meski berbeda tema dibanding hari 
sebelumnya, sang cagub periode 2013-2018 tetap bermandi keringat dan 
blepotan tanah saat menggelar agendanya.
Berawal
 di Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku. Usai menyapa warga yang 
menyambutnya di pinggir jalan, Aher langsung bergabung dengan pekerja. 
Di desa ini warga tengah bergotong-royong membenahi got. 
Cagub
 Heryawan --yang disapa Aher-- setiba di tengah warga langsung mengambil
 peran sendiri. Tanpa dikomando, Aher mengambil arit. Tanganpun mengayun
 dan rumput dalam waktu singkat menumpuk di sisinya.
Tak
 cukup satu tumpukan rumput, Cagub Heryawan melangkah ke bagian jalan 
lain yang dipenuhi rumput liar. Arit kembali berayun, dan kembali rumput
 menggunung. Tak berhenti, Cagub yang besar di desa ini, mengangkut 
sendiri rumput yang ditebasnya. Rumput sampah dikumpulkan untuk dibakar.
 
"Biar
 saya yang beresin. Ini bukan kegiatan baru. Saya ini anak petani," 
tukas Aher, ketika seorang warga hendak merampungkan kegiatannya. Aher 
memang lahir dan besar di kampung petani di Desa Margaluyu, Kecamatan 
Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.
Setelah
 membersihkan rumput, aksi bakti nyata berlanjut ke sesi perbaikan got. 
Aher bersama pekerja bangunan membenahi bagian got yang ambrol. Di sela 
kegiatannya, Aher bercanda lepas dengan warga.
H.
 Nondi Hidayat, tokoh Desa Jalatrang, mengaku kaget menyaksikan sosok 
yang hampir lima tahun memimpin Pemprov Jabar sama sekali tak canggung 
bermain tanah. "Semua pemimpin harusnya menyatu dengan warga," tutur 
Nondi.
Usai
 di Jalatrang, Heryawan menuju desa sebelah. Di sini, Cagub yang 
berpasangan dengan budayawan santri Deddy Mizwar bergabung dengan warga 
yang sedang bergotong royong membangun gedung dakwah.
Masih
 di desa Bangbayang, Aher bersama warga setempat mengecor gang desa. 
Gotong-royong perbaikan infrastruktur desa ini menarik. Sebagian besar 
yang mengangkut adukan semen adalah kaum ibu.
Di
 dusun Bangbayang, Aher ikut meratakan adukan cor hingga mengisi bahan 
adukan ke perut molen. Karena bekerja laiknya warga lain yang 
berpartisipasi dalam kegiatan gotong-royong, baju yang dikenakan Aher 
blepotan cipratan adukan semen. "Wah, beliau merakyat ya," ujar Cucu 
Herdiana, tokoh Desa Cipaku.
Soal
 baju kotor tentu bukan masalah sedikitpun. Upaya pemimpin terjun 
langsung untuk merawat semangat gotong-royong masyarakat, sangat berarti
 bagi pembangunan Jawa Barat ke depan.
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar