Lazada Indonesia

Cirebon Akan Menjadi Pusat Dinar Dirham

CIREBON - Kota Cirebon bakal menjadi pusat dinar dirham sewilayah III Cirebon. Pasalnya, Keraton Kasepuhan sudah launching dinar dirham berlogo Kasultanan Kasepuhan, Kamis (6/12).

Cendekiawan muslim asal Spanyol, Prof Umar Ibrahim Vadillo mengatakan, dinar dan dirham adalah mata uang terbaik dari yang ada. Pasalnya, dinar dan dirham tidak mengenal inflasi. Nilainya pun tidak pernah berubah dari tahun ke tahun. "Dinar dan dirham tidak mengenal inflasi dan nilainya pun tetap sama. Nilai dinar-dirham selalu stabil," ujarnya dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan oleh Direktur Wakala Induk Nusantara, Zaim Sayyidi.

Alat tukat dinar dirham, lanjut dia, juga bisa memerangi riba. Dinar dan dirham dianggap Vadillo sebagai senjata untuk bisa memerangi riba. "Padahal dalam Alquran sudah dijelaskan bahwa Allah mengharamkan riba dan menghalalkan perdagangan. Dan dinar dirhamlah jalan untuk memeranginya," lanjutnya.

Dijelaskan Umar, alat tukar dinar dan dirham tidak hanya berlaku untuk satu negara, namun berlaku secara universal untuk seluruh negara. Umar mencontohkan, dirham yang dicetak oleh pemerintah Malaysia, dengan dirham yang di-launching Keraton Kasepuhan adalah sama dan berlaku di mana saja. "Ada satu sisi yang sama, dan ini (dinar dirham, red) berlaku secara universal untuk seluruh negara," lanjutnya.

Dia mengatakan, penggunaan dinar-dirham haruslah kembali diterapkan. Karena hal itu sesuai dengan ajaran Allah SWT. Dan untuk wilayah III Cirebon, dikatakan Umar, Kota Cirebon yang akan menjadi pusatnya. "Karena Keraton Kasepuhan sudah konsen dalam penerapan kembali dinar dirham. Salah satunya dengan memiliki koin dinar-dirham berlogo Kasultanan Kasepuhan ini," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Nasional Jaringan Wirausahawan Pengguna Dinar dan Dirham (Jawara), Abdarrahman mengatakan, untuk dinar dirham berlogo Keraton Kasepuhan rencananya dicetak sebanyak 30 ribu. Nantinya, 30 ribu koin dinar-dirham itu cukup untuk meng-cover wilayah III Cirebon termasuk Bandung, Jakarta, dan Banten. Dan saat ini, yang sudah tiba di Cirebon sebanyak 7.500 koin dirham dan 600 koin dinar. "Di Jakarta masih 15 ribu dirham lagi, dan sisanya masih perjalanan di Dubai," jelasnya.

Untuk Kota Cirebon, beber dia, sudah ada sekitar 50 shop yang menerima transaksi jual beli menggunakan dinar dirham. Diharapkan, bisa diikuti oleh pengusaha lainnya. "Dinar dirham adalah alat tukar yang paling stabil dan tidak mengenal inflasi. Maka dari itu, kami terus gencar memperkenalkan kembali dinar-dirham ini," jelasnya.

Satu dinar, beber Abdarrahman, setara dengan sekitar Rp2,5 juta. Sementara satu dirham sama dengan Rp70 ribu. Di tempat yang sama, Sultan Sepuh Keraton Kanoman, PRA Arief Natadiningrat SE mengatakan, bila dilihat dari segi historis, Sunan Gunung Jati juga menggunakan alat tukar dinar dan dirham. Sehingga, sudah menjadi kewajiban Keraton Kasepuhan untuk melestarikannya kembali.

"Koin ini sama jenisnya dengan apa yang digunakan Kanjeng Sunan Gunung Jati. Maka dari itu, kami memiliki kewajiban untuk melestarikan dinar dan dirham," tukasnya.

(radarcirebon.com)


Share :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar